Sabtu, 16 November 2013

IDENTIFIKASI ALDEHIDA, KETON, KARBOKSILAT DAN ESTER

IDENTIFIKASI ALDEHIDA, KETON,
KARBOKSILAT DAN ESTER

I.                  PENDAHULUAN

A.    Dasar Teori
Aldehid adalah suatu senyawa yang mengandung sebuah gugus karbonil yang terikat pada sebuah atau dua buah atom hidrogen. Nama IUPEC dari aldehida diturunkan dari alkana dengan mengganti akhiran “ana“ dengan “al“. Nama umumnya didasarkan nama asam karboksilat ditambahkan dengan akhiran dehida (Petrucci, 1987).
Aldehid dinamakan menurut nama asam yang mempunyai jumlah atom C sama pada nama alkana yang mempunyai jumlah atom sama. Pembuatan aldehida adalah sebagai berikut: oksidasi alkohol primer, reduksi klorida asam, dari glikol, hidroformilasi alkana, reaksi Stephens dan untuk pembuatan aldehida aromatik (Fessenden, 1997).
Aldehid dan keton adalah senyawa-senyawa yang mengandung salah satu dari gugus penting di dalam kimia organic,yaitu gugus karbonil C=O. Semua senyawa yang mengandung gugus ini disebut senyawa karbonil.Gugus karbonil adalah senyawa yang paling menentukan sifat kimia aldehid dan keton.Oleh karena itu banyak sekali sifat fisik dari yang lain senyawa-senyawa ini adalh mirip satu sama lainnya.
Salah satu reaksi untuk pembuatan aldehid adalah oksidasi dari alkohol primer. Kebanyakan oksidator tak dapat dipakai karena akan mengoksidasi aldehidnya menjadi asam karboksilat. Oksidasi khrompiridin komplek seperti piridinium khlor kromat adalah oksidator yang dapat merubah alkohol primer menjadi aldehid tanpa merubahnya menjadi asam karboksilat (Petrucci, 1987).
Keton adalah suatu senyawa organik yang mempunyai sebuah gugus karbonil terikat pada dua gugus alkil, dua gugus alkil, atau sebuah alkil. Keton juga dapat dikatakan senyawa organik yang karbon karbonilnya dihubungkan dengan dua karbon lainnya. Keton tidak mengandung atom hidrogen yang terikat pada gugus karbonil (Wilbraham, 1992).
Pembuatan keton yang paling umum adalah oksidasi dari alkohol sekunder. Hampir semua oksidator dapat dipakai. Pereaksi yang khas antara lain khromium oksida (CrO3), phiridinium khlor kromat, natrium bikhromat (Na2Cr2O7) dan kalium permanganat (KMnO4) (Respati, 1986).
Reaksi-reaksi pada aldehida dan keton adalah reaksi oksidasi dan reaksi reduksi. Reaksi oksidasi untuk membedakan aldehida dan keton. Aldehid mudah sekali dioksidasi, sedangkan keton tahan terhadap oksidator. Aldehida dapat dioksidasi dengan oksidator yang sangat lemah. Sedangkan reaksi reduksi terbagi menjadi tiga bagian yaitu reduksi menjadi alkohol, reduksi menjadi hidrokarbon dan reduksi pinakol (Wilbraham, 1992).
Sifat-sifat fisik aldehid dan keton, karena aldehid dan keton tidak mengandung hidrogen yang terikat pada oksigen, maka tidak dapat terjadi ikatan hidrogen seperti pada alkohol. Sebaliknya aldehid dan keton adalah polar dan dapat membentuk gaya tarik menarik elektrostatik yang relatif kuat antara molekulnya, bagian positif dari sebuah molekul akan tertarik pada bagian negatif dari yang lain (Fessenden, 1997).
Suatu asam karboksilat adalah suatu senyawa organik yang mengandung gugus karboksil, –COOH. Gugus karboksil mengandung gugus karbonil dan sebuah gugus hidroksil; antar aksi dari kedua gugus ini mengakibatkan suatu kereaktifan kimia yang unik dan untuk asam karboksilat (Fessenden, 1997).
Karena banyak terdapat dialam, asam-asam karboksilat adalah golongan senyawa yang paling dulu dipelajari oleh kimiawan organik. Karena tidak mengherankan jika banyak senyawa-senyawa asam mempunyai nama-nama biasa. Nama-nama ini biasanya diturunkan dari bahasa Latin yang menunjukkan asalnya. Tabel 12.8 memuat nama-nama asam berantai lurus beserta nama IUPAC-nya. Banyak dari asam ini mula-mula dipisahkan dari lemak sehingga sering dinamakan sebagai asam-asam lemak (struktur  lemak secara terinci dibahas dalam bab berikutnya). Untuk memperoleh nama IUPAC suatu asam karboksilat terakhir) diperlukan awalan kata asam da akhiran at. Asam-asam bersubstitusi diberi nama menurut dua cara. Dalam sisitem IUPAC, nomor rantai dimulai dari asam karbon pembawa gugus karboksil dan substituen diberi nomor lokasi. Jika nama umum yang digunakan lokasi substituen dilambangkan dengan huruf latin, dimulai dengan atom karbon α.
Jika gugus karboksilat dihubungkan dengan cincin, akhiran karboksilat ditambahkan pada nama induk sikloalkana. Asam-asam aromatic juga diberi tambahan –at pada turunan hidrokarbon aromatiknya. (Ratna dkk , 2010)
Adapun sifat-sifat yang dimiliki oleh asam karboksilat adalah:
1.      Reaksi Pembentukan Garam
Garam organik yang membentuk dan memiliki sifat fisik dari garam anorganik padatannya, NaCl dan  KNO3adalah garam organik yang meleleh pada temperatur tinggi, larut dalam air dan tidak berbau. Reaksi yang terjadi adalah:
HCOOH + Na+ → HCOONa + H2O
2.      Reaksi Esterifikasi
Ester asam karboksilat ialah senyawa yang mengandung gugus –COOR dengan R dapat berbentuk alkil. Ester dapat dibentuk berkat reaksi langsung antara asam karboksilat dengan alkohol. Secara umum reaksinya adalah:
RCOOH + R’OH → RCOOR + H2O
3.      Reaksi Oksidasi
Reaksi terjadi pada pembakaran atau oleh reagen yang sangat kokoh dan kuat seperti asam sulfat, CrO3, panas.Gugus asam karboksilat teroksidasi sangat lambat.
4.      Pembentukan Asam Karboksilat
Beberapa cara pembentukan asam karboksilat dengan jalan sintesa dapat dikelompokkan dalam 3 cara yaitu: reaksi hidrolisis turunan asam karboksilat, reaksi oksidasi, reaksi Grignat.
Esterifikasi adalah salah satu jenis reaksi dimana reaksi tersebut untuk menghasilkan ester. Ester merupakan sebuah hidrokarbon yang diturunkan dari asam karboksilat. Sebuah asam karboksilat mengandung gugus -COOH, dan pada sebuah ester hidrogen di gugus ini digantikan oleh sebuah gugus hidrokarbon dari beberapa jenis. Ester dapat dihasilkan dengan cara mereaksikan antara sebuah alcohol dengan asam karboksilat.
        Hal-hal yang mempengaruhi esterifikasi adalah:
a.   Suhu
b.  Perbandingan zat pereaksi
c.  Pencampuran
d.  Katalis

B.     Tujuan
1.      Mengetahui senyawa yang termasuk Aldehid, Keton, Asam Karboksilat , dan Ester.
2.      Mempelajari sifat fisik dan kelarutan dari senyawa tersebut.
3.      Mengetahui reaksi pada identifikasi Aldehid, Keton, Asam Karboksilat , dan Ester.

II.               METODE PRAKTIKUM

A.    Alat dan Bahan
Alat yang digunakan antara lain:

1.      Tabung Reaksi
2.      Rak Tabung Reaksi
3.      Gelas Ukur
4.      Pipet Tetes
5.      Gelas Piala
6.      Penangas
7.      Termometer
8.      Kertas Indikator pH
9.      Batang pengaduk
10.  Stirer
Bahan yang digunakan antara lain:
1.      Etanol (C2H5OH)
2.      K2Cr2O7
3.      Isopropil Alkohol(C3H7OH)
4.      CH3COOH
5.      H2SO4
6.      Butanol(C4H9OH)
7.      NaOH
8.      Iodin
9.      C6H5OH
10.  C7H6O3
11.  Padatan fenol
12.  Larutan Fenol
13.  Aquadest

B.     Prosedur Kerja
Oksidasi Alkohol



Esterifikasi


Tes Iodoform


Identifikasi Alkohol Alifatik dan Aromatik


Keasaman Fenol dan Etanol


 Kelarutan Fenol


III.             HASIL DAN PEMBAHASAN
A.    Hasil Pengamatan
Oksidasi Alkohol
·         C2H5OH +K2Cr2O7 à CH3COH (asetal dehid)
·         C3H7OH +K2Cr2O7 à C2H5COH(propanal)

Esterifikasi
· CH3COOH + C3H7OH à C3H7-COO-CH3 + H2SO4 (katalis)
Meninbulkan warna merah kecoklatan dan berbau

· CH3COOH + C2H5OH à C2H5-COO-CH3
· CH3COOH + C4H9OH à C4H9-COO-CH3
Pengamatan setelah 10 menit ; tercium bau

Tes Iodoform
· C3H7OH+NaOH à bening + I2à keruh kekuningan + NaOH + dipanaskan àLarut (didinginkan)à tidak tebentuk endapan
· C2H5OH+NaOH à bening + I2à keruh + NaOH + dipanaskan àLarut (didinginkan)à tidak tebentuk endapan
· C4H9OH+NaOH à bening + I2à agak keruh + NaOH + dipanaskan àLarut (didinginkan)à tidak tebentuk endapan

Identifikasi Alkohol Alifatik dan Aromatik
·         C2H5OH + FeCl3 = larutan menjadi kuning
·         C6H5OH + FeCl3 = larutan menjadi ungu terang
·         C7H6O3 + FeCl3 = larutan menjadi ungu gelap

Keasaman Fenol dan Etanol
·         C2H5OH , PH=5,5 : 6 : 6,5
·         C6H5OH , PH= 5 ; 5 ; 5
   
Kelarutan Fenol
2 butir fenol+H2Oà Larut (06.39 menit)
2 butir fenol + NaOH 2M à larut (04.50 menit)

B.     Pembahasan
Pada praktikum kali ini praktikan melakukan pecobaan tentang identifikasi aldehid, keton, asam karboksilat dan ester. Pada percobaan oksidasi alkohol untuk melihat pembuatan suatu aldehida atau keton dapat disintesis dari suatu alkohol. Alkohol primer dan sekunder dapat bereaksi dengan oksidator kuat seperti kalium dikromat (K2Cr2O7)Oksidator ion dikromat yang berwarna jingga,jika bereaksi sebagai oksidator akan direduksi menjadi ion kromium(III). Sehingga jika alkohol dioksidasi oleh oksidator ini, maka dapat diamati perubhan warna larutan yang terjadi. Praktikan melakukan oksidasi pada uji etanol dan uji propanol. Pada oksidasi etanol (C2H5OH) suatu alkohol primer yang  saat dioksidasi dengan K2Cr2O menghasilkan larutan berwarna hijau dan tidak terlalu berbau, bau ini dihasilkan dari asetaldehid yang terbentuk. Sedangkan pada oksidasi propanol menghasilkan larutan berwarna hijau dan berbau menyengat yang dihasilkan dari propanol yang terbentuk.

KESIMPULAN
1. Pengoksidasian etanol sebagai alcohol primer menghasilkan asam asetat sebagai persenyawaan asam monokarboksilat.
2.   Pengoksidasian isopropanol sebagai alcohol sekunder menghasilkan dimetil keton sebagai persenyawaan alkanon atau alkil keton.
3.    Pewarnaan hijau yang dihasilkan disebabkan karena adanya ion Cr3+ saat kalium dikromat mengoksidasi alcohol dalam suasana asam.
4.      Etanol bisa diidentifikasi dengan FeCl3 larutannya terjadi pemisahan fase
5.      Fenol diidentifikasi dengan FeCl3 menghasilkan larutan ungu
6.     Asam sitrat diidentifikasi dengan FeCl3  larutannya berwarna  merah- lembayung tua
7.      Keasaman Fenol lebih tinggi dibandingkan dengan etanol.
8.      Fenol dalam larutannya bersifat asam dan etanol lebih berifat netral

DAFTAR PUSTAKA
Svela, G.1985. Vogel, Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semi           Mikro. Jakarta: Kalman Media Pustaka
Latif,arul.2012.Laporan Alcohol Dan Fenol. http://arullatif.wordpress.com/2012/05/17/laporan-alkohol-dan-fenol/ ( Diakses: Minggu, 3 November 2013 pukul 13:45)
http://prakkimorg16a.blogspot.com/2012/11/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html diakses pada 16 November 2013 pukul 10.00 WIB.

http://iinfarmasi011.wordpress.com/2012/12/24/laporan-kimia-organik-sifat-sifat-kelarutan-senyawa-organik/ diakses pada 16 November 2013 pukul 10.00       WIB.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar