Sabtu, 28 September 2013

PEMBUATAN BIOETHANOL DARI KETAN HITAM DAN PEMBUATAN ALAT DESTILASI SEDERHANA


PRAKTIKUM 1
PEMBUATAN BIOETHANOL DARI KETAN HITAM DAN PEMBUATAN ALAT DESTILASI SEDERHANA

       I.            PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Menipisnya bahan bakar fosil dan berbagai isu global membuat manusia terdesak untuk mencari alternatif bahan bakar untuk masa depan , salah satu alternatif adalah Bioethanol. Bioethanol menjadi alternative, salah satunya karena cara pembuatannya yang relative mudah dan sederhana. Bioetanol dibuat dari substrat yang mengandung karbohidrat (gula, pati, atau selulosa). Bioethanol tidak saja menjadi alternatif yang sangat menarik untuk substitusi bensin, namun mampu juga menurunkan emisi CO2. Dalam hal prestasi mobil, bioethanol dan gasohol (kombinasi bioethanol dan bensin) tidak kalah dengan bensin. Pada dasarnya pembakaran bioethanol tidak menciptakan CO2 netto ke lingkungan karena zat yang sama akan diperlukan untuk pertumbuhan tanaman sebagai bahan baku bioethanol. Bioethanol bisa didapat dari tanaman seperti tebu, jagung, gandum, singkong, padi, lobak, gandum hitam.

B.     Dasar Teori
1.      Bioethanol
Bio-etanol merupakan salah satu jenis biofuel (bahan bakar cair dari pengolahan tumbuhan) di samping Biodiesel. Bio-etanol adalah etanol yang dihasilkan dari fermentasi glukosa (gula) yang dilanjutkan dengan proses destilasi. Bioetanol merupakan bahan bakar dari minyak nabati yang memiliki sifat menyerupai minyak premium. Untuk pengganti premium, terdapat alternatif gasohol yang merupakan campuran antara bensin dan bioetanol.

2.      Destilasi
Destilasi adalah teknik untuk memisahkan larutan ke dalam masing-masing komponennya. Prinsip destilasi adalah didasarkan atas perbedaan titik didih komponen zatnya. Destilasi dapat digunakan untuk memurnikan senyawa-senyawa yang mempunyai titik didih berbeda sehingga dapat dihasilkan senyawa yang memiliki kemurnian yang tinggi.
Terdapat beberapa teknik pemisahan dengan menggunakan destilasi, salah satunya adalah destilasi sederhana. Set alat destilasi sederhana (Gambar 1) adalah terdiri atas labu alas bulat, kondensor (pendingin), termometer, erlenmeyer, pemanas. Peralatan lainnya sebagai penunjang adalah statif dan klem, adaptor (penghubung), selang yang dihubungkan pada kondensor tempat air masuk dan air keluar, batu didih.

Gambar 1. Rangkaian Alat Destilasi
Keterangan Gambar:
1.      Kran air
2.      Pipa penghubung
3.      Erlenmeyer
4.      Termometer
5.      Statif dan Klem
6.      Labu alas bulat
7.      Tempat air keluar dari kondensor
8.      Tempat air masuk pada kondensor
9.      Pemanas
10.  Kondensor
      Adapun fungsi masing-masing alat yaitu labu alas bulat sebagai wadah untuk penyimpanan sampel yang akan didestilasi. Kondensor atau pendingin yang berguna untuk mendinginkan uap destilat yang melewati kondensor sehingga menjadi cair. Kondensor atau pendingin yang digunakan menggunakan pendingin air dimana air yang masuk berasal dari bawah dan keluar di atas, karena jika airnya berasal (masuk) dari atas maka air dalam pendingin atau kondensor tidak akan memenuhi isi pendingin sehingga tidak dapat digunakan untuk mendinginkan uap yang mengalir lewat kondensor tersebut. Oleh karena itu pendingin atau kondensor air masuknya harus dari bawah sehingga pendingin atau kondensor akan terisi dengan air maka dapat digunakan untuk mendinginkan komponen zat yang melewati kondensor tersebut dari berwujud uap menjadi berwujud cair.
Termometer digunakan untuk mengamati suhu dalam proses destuilasi sehingga suhu dapat dikontrol sesuai dengan suhu yang diinginkan untuk memperoleh destilat murni. Erlenmeyer sebagai wadah untuk menampung destilat yang diperoleh dari proses destilasi. Pipa penghubung (adaptor) untuk menghubungkan antara kondensor dan wadah penampung destilat (Erlenmeyer) sehingga cairan destilat yang mudah menguap akan tertampung dalam erlenmeyer dan tidak akan menguap keluar selama proses destilasi berlangsung. Pemanas berguna untuk memanaskan sampel yang terdapat pada labu alas bulat. Penggunaan batu didih pada proses destilasi dimaksudkan untuk mempercepat proses pendidihan sampel dengan menahan tekanan atau menekan gelembung panas pada sampel serta menyebarkan panas yang ada ke seluruh bagian sampel. Sedangkan statif dan klem berguna untuk menyangga bagian-bagian dari peralatan destilasi sederhana sehingga tidak jatuh atau goyang.
C.    Tujuan
1.      Mengetahui teknik pembuatan bioethanol mulai dari proses fermentasi hingga destilasi.
  2.      Merangkai dan membuat alat destilasi sederhana dengan menggunakan bahan-bahan sederhana.

   II.            METODE PRAKTIKUM
A.    Pembuatan Bioethanol
1.      Alat dan Bahan
Alat yang digunakan antara lain:
1)      Wadah Plastik
2)      Daun Pisang
3)      Kain
4)      Tali Rapia
5)      Penangas
Bahan yang digunakan antara lain:
1)      Beras Ketan Hitam ½ kg
2)      Ragi
3)      Air

2.      Prosedur Kerja
1)      Beras dicuci sampai bersih, ditiriskan kemudian direndam semalaman.
2)      Setelah direndam, beras ditiriskan lalu dikukus hingga matang.
3)      Sementara beras ketan dikukus, disiapkan air panas 2 gelas.
4)      Saat ketan sudah panas mengepul, beras ketan disiram dengan air mendidih (posisi kukusan tetap berada diatas kompor) sambil diaduk-aduk hingga semua ketan rata terkena air panas.
5)      Jika sudah matang, ketan diangkat dan diratakan dalam nampan yang besar dan lebar.
6)      Dibiarkan hingga benar-benar dingin, semetara menunggu dingin, ragi dihaluskan
7)      Disiapkan media fermentasi berupa toples yang dibawahnya sudah dilapisi dengan daun pisang.
8)      Diratakan selapis pertama ketan lalu ditaburi ragi hingga rata. Diulangi langkahnya sampai ketannya habis kemudian ditutup dengan daun pisang.
9)      Ditutup rapat toplesnya dan dibiarkan selama kurang lebih 3 hari.

B.     Pembuatan Alat Destilasi Sederhana
1.      Alat dan Bahan
Alat yang digunakan antara lain:
1)      Teko Listrik
2)      Selang
3)      Pompa Plastik
4)      Wadah Destilat
5)      Lem
6)      Gunting
Bahan yang digunakan antara lain:
1)      Air Tape
2)      Aquadest

2.      Prosedur Kerja
1)      Persiapkan alat dan bahan yang ingin digunakan.
2)      Beri lubang pada tutup teko listrik.
3)      Masukkan pompa plastic ke dalam tutup teko listrik yang telah diberi lubang dan rekatkan menggunakan lem.
4)      Hubungkan pompa plastic dengan selang dengan menggunakan lem.
5)      Letakkan wadah untuk menampung destilat


 III.            HASIL DAN PEMBAHASAN

A.    Hasil Pengamatan
Dari hasil percobaan didapatkan destilat sebesar 7 ml yang diindikasikan sebagai etanol. Akan tetapi, ketika dilakukan uji nyala destilat tidak menimbulkan api yang berwarna biru.

B.     Pembahasan
Dari hasil percobaan ini didapatkan destilat sebesar 7 ml dari air tape dari hasil fermentasi ketan menjadi tape. Destilat ini diindikasikan sebagai etanol, akan tetapi ketika dilakukan uji nyala destilat tidak menimbulkan api yang berwarna biru. Hal ini mungkin dapat disebabkan oleh beberapa factor, seperti factor alat dan teknis serta factor bahan yaitu air tape.
Faktor alat dan teknis disebabkan oleh alat destilasi sederhana yang dibuat sedikit mengalami kebocoran pada bagian atas tutup dari teko listrik. Tutup teko ini kurang rapat, sehingga kemungkinan uap dari etanol keluar melalui celah dari tutup teko listrik. Selain itu, kondensor pada alat ini kurang bekerja dengan maksimal, sehingga hasil destilat yang didapat juga kurang maksimal.
Faktor bahan yaitu air tape juga merupakan salah satu hal yang menyebabkan destilat ketika dilakukan uji nyala tidak menghasilkan nyala api yang berwarna biru. Kekurangan pada tape fermentasi adalah kurang lamanya proses penyimpanan sehingga etanol yang dihasilkan masih dalam kadar yang sangat kecil.
Fermentasi alkohol merupakan suatu reaksi pengubahan glukosa menjadi etanol (etil alkohol) dan karbon dioksida. Organisme yang berperan yaitu Saccharomyces cerevisiae (ragi) untuk pembuatan tape, roti atau minuman keras. Reaksi Kimia:
C6H12O6 → 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP
Reaksi dalam fermentasi berbeda-beda tergantung pada jenis gula yang digunakan dan produk yang dihasilkan. Secara singkat, glukosa (C6H12O6) yang merupakan gula paling sederhana, melalui fermentasi akan menghasilkan etanol (2C2H5OH). Persamaan Reaksi Kimia :
C6H12O6 → 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP (Energi yang dilepaskan:118 kJ per mol)
Dijabarkan sebagai :
Gula (glukosa, fruktosa, atau sukrosa) → Alkohol (etanol) + Karbon dioksida + Energi (ATP)
Jalur biokimia yang terjadi, sebenarnya bervariasi tergantung jenis gula yang terlibat, tetapi umumnya melibatkan jalur glikolisis, yang merupakan bagian dari tahap awal respirasi aerobik pada sebagian besar organisme. Jalur terakhir akan bervariasi tergantung produk akhir yang dihasilkan.
Percobaan destilasi kali ini menggunakan air hasil pembuatan tape ketan yang mengandung alcohol.Pada tape ketan tersebut karbohidrat diubah menjadi alkohol dan air hal ini dikarenakan penambahan ragi (mikroorganisme) yang dapat memecah strukur karbohidrat menjadi alkohol.Pengaruh penambahan ragi dapat diketahui dari perubahan rasanya,awalnya ketan terasa manis kemudian setelah didiamkan beberapa hari dengan tambahan ragi rasanya berubah menjadi manis + asam dan bentuk ketan yang awalnya padatan agak keras menjadi lembek karena sudah ada air didalmnya.Air dari tape ketan inilah yang kemudian diambil untuk didestilasi sehingga didapatkan alkohol yang diinginkan.
Seperti yang telah diketahuibahwa prinsip kerja dari alat destilasi adalah memakai titik didih.maka percobaan kali ini memanfaatkan perbedaan titik didih dari air dan alkohol.Alkohol yang memiliki titik didih kurang lebih 70oC akan menguap karena pemanas telah disetel pada suhu tersebut,uap yang mengandung cairan alkohol tersebut terangkat dan mengikuti arah selang menuju tempat penampungan alkohol.
Namun pada percobaan yang telah dilakukan,tidak didapatkan hasil alkohol yang diinginkan melainkan hanya didapatkan air saja.hal ini dikarenakan beberapa faktor.Faktor yang pertama adalah dari bahannya itu sendiri,air tape ketan yang didapatkan hanya sedikit dan dari airnya itu alkohol yang ada didalamnya diprediksi hanya sebesar 10 % dan itu adalah nilai maksimalnya.Kemudian untuk menyiasati air tape ketan yang sedikit itu,kami menambahkan campuran air biasa dengan ketan dengan tujuan agar air tersebut bisa terendam dan dipanaskan pada alat yang telah kami buat.
Faktor kedua adalah alat yang kami gunakan terutama pemanasnya adalah teko listrik untuk memanaskan air.Kelebihan teko ini adalah cepat untuk mendidihkan air sehingga tidak memakan waktu yang lama namun kekurangannya adalah kita tidak bisa menyetel suhu yang diinginkan untuk memanaskan,hal ini berakibat bahwa air tape ketan yang kita destilasikan berada pada suhu 100oC dan sudah bisa ditebak bahwa hasil destilasinya bercampur dengan air.
Kemudian dalam proses destilasinya masih terdapat kebocoran gas / uap di beberapa sudut selang sehingga mungkin saja ada alkohol yang menguap ke udara.lalu pada alat destilasi kami belum menyertakan kondensor atau pendingin,padahal kondesor ini merupakan bagian penting pada setiap alat destilasi yang berguna untuk mendinginkan uap panas sehingga uap tersebut menjadi butiran-butiran alkohol.Untuk kedepannya kami akan memperbaiki dan mengembangkan kembali alat destilasi yang telah kami buat sehingga dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

                            IV.            KESIMPULAN
                  1.      Alat destilasi sederhana hasil design kelompok kami dapat dikatakan berhasil, akan tetapi perlu                     pengembangan dan perbaikan lagi.
                  2.    Etanol yang dihasilkan 7 ml, akan tetapi ada dua factor yang menyebabkan hasil uji nyala tidak                       sesuai dengan teori antara lain factor alat dan teknis serta factor bahan yaitu air tape.

                               V.            DAFTAR PUSTAKA
Zachrayni, I., 2009. Antisipasi Masyarakat Terhadap Krisis Energi. http://al-
khazanah.blogspot.com/2009/09/antisipasi-masyarakat-terhadap-krisis.html
http://harisr3nzo.blogspot.com/2011/05/v-behaviorurldefaultvmlo.html diakses pada 24 September 2013 pukul 19.00 WIB.
http://hidrogenfuelcell.blogspot.com/ diakses pada 24 September 2013 pukul 19.00 WIB.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar