Jumat, 20 Desember 2013

Aldehid dan Keton

I.          Tujuan

1.      Mengetahui teknik identifikasi senyawa aldehid dan keton

2.      Mempelajari sifat-sifat kimia aldehida dan keton

II.  DASAR TEORI
QAldehid dan keton merupakan dua dari sekian banyak kelompok senyawa organik yang mengandung gugus karbonil. Suatu keton menghasilkan dua gugus alkil yang terikat pada karbon karbonilnya. Gugus lain dalam suatu aldehid dapat berupa alkil, aril atau H. Aldehid dan keton lazim terdapat dalam system mahluk hidup. Banyak aldehid dan keton mempunyai bau khas, yang membedakannya umumnya aldehid berbau merangsang dan keton berbau harum (Fessenden, 1986).
Aldehid dan keton bereaksi dengan alkohol membentuk masing-masing heniasetal dan hemiketal. Karena monosakarida mempunyai baik, gugus aldehid atau keton ditambah gugus alkohol, maka pembentukan hemiasetal atau hemiketal dapat terjadi didalam untuk menghasilkan suatu struktur cincin atau lingkaran karena adanya tegangan sudut ikatan struktur cincin beranggotakan 5 dan 6 lebih menguntungkan bagi gula (Sulaiman, 1995).
Senyawa aldehid, keton dan ester mengalami reaksi pada gugus karbonil. Gugus karbonil bersifat polar dan memiliki orbital hibrida sp2 sehingga ketiga atom yang terikat pada atom karbon terletak pada bidang datar dengan sudut ikatan 120°. Ikatan rangkap karbon-oksigen pada gugus karbon terdiri atas satu ikatan σ dan satu ikatan π. Ikatan σ adalah hasil tumpang tindih satu orbital sp2 atom karbon dengan satu orbital p atom oksigen. Sedangkan ikatan π adalah hasil tumpang tindih orbital p atom karbon dengan orbital p yang lain dari oksigen. Dua orbital sp2 lainnya dari atom karbon digunakan untuk mengikat atom lain.atom oksigen gugus karbonil masih memiliki dua orbital dan terisi dua buah elektron, kedua buah elektron ini adalah orbital 2s dan 2p (Katja, 2004).
Minyak atsiri merupakan suatu minyak yang mudah menguap (volatile oil) biasanya terdiri dari senyawa organik yang bergugus alkohol, aldehid, keton dan berantai pendek. Salah satu contoh minyak atsiri adalah minyak melati. Kandungan minyak atsiri dalam bunga melati merupakan komoditi yang dapat dikategorikan komoditi eksklusif. Karena dalam 1 liter absolut bunga melati dapat mencapai harga 30.000.000 rupiah. Namun, untuk memperoleh bahan baku minyak melati sangatlah mahal. Akibatnya, banyak produsen yang melakukan pemalsuan minyak atsiri khususnya minyak melati dengan menambahkan berbagai macam bahan kimia sebagai campuran untuk memperoleh minyak melati campuran (Wahyu, 2011).
Konsumsi alkohol terus menerus dapat mengakibatkan penyakit alkoholik, yang dapat diketahui lebih awal dengan penentuan biomarker-biomarker dari alkohol. Salah satu biomarker alkohol adalah enzim. Enzim yang digunakan untuk mengoksidasi etanol adalah aldehid dehidrogenase (ALDH). Bila ALDH tidak cukup tersedia maka asetaldehid yang bersifat toksik sebagai hasil oksidasi etanol tidak dapat mengalami metabolisme yang sempurna. Alkohol (etanol) yang diminum dapat mengalami reaksi oksidasi menjadi asetaldehid oleh enzim alcohol dehidrogenase (ADH) dan selanjutnya dioksidasi lagi menjadi asam asetat oleh aldehid dehidrogenase (ALDH). Akumulasi asetaldehid dapat menyebabkan berbagai penyakit hati (Suaniti, et al., 2011).
III.  Metodelogi Percobaan         

            1. Alat

          a.    Iodoform

·      Gelas Beaker

·      Kertas saring

·      Corong

·      Timbangan analitik

     b.  Tes Benedict

·      Pipet

·      Tabung Reaksi

·      Penanggas Air

·      Gelas Ukur



      2. Bahan

          a.  Iodoform

·      KI

·      NaOCl 5%

·      Aseton

·      Alkohol

     b.  Tes Benedict

·      Formaldehid

·      Benzaldehid

·      Benedict

IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
PERCOBAAN 1
Dari percobaan yang telah dilakukan yang berhasil membentuk endapan cokelat hanya yang ditambahkan benzaldehida
PERCOBAAN 3
Tidak ada perubahan, benzaldehida ada dua fase dan harusnya pada tabung reaksi yang berisi larutan gula terbentuk endapan Ag2O merah bata.
PERCOBAAN 4
1,3 ml fehling A + 1,3ml fehling B
Dari campuran kedua larutan ini masing – masing ditambahkan
1.       Formaldehida (3 tetes) tidak ada perubahan
2.       Aseton(3tetes) tidak ada perubahan
3.       Benzaldehida (3tetes) warna lebih tua, dan menimbulkan bau menyengat
4.       Glukosa (3tetes) terjadi perubahan warna menjadi abu- abu kecokelatan
PERCOBAAN 5
Seharusnya pada tabung yang ditambahkan dengan benzaldehida terbentuk enapan kuning tetapi yang terbentuk adalah gelembung gelembung kuning dalam larutan bening.

Hal yang membedakan Aldehid dengan keton yaitu kemampuan kedua senyawa ini apabila dioksidasi.  Alhedid dan keton adalah senyawa-senyawa yang mengandung gugus-gugus penting di dalam kimia oragnik. Secara struktural, aldehid dan keton dibedakan oleh substituen pada R’, begitu pula dengan ester dan asam karboksilat
Sifat-sifat aldehid dan keton hampir mirip satu sama lain. Namun, karena perbedaan gugus yang terikat pada gugus karbonil antara aldehid dan keton maka menimbulkan adanya perbedaan sifat kimia yang paling menonjol antara keduanya, yaitu aldehid cukup mudah teroksidasi sedangkan keton sulit dan aldehid lebih reaktif dari pada keton terhadap adisi nukleofilik, yang mana reaksi ini merupakan karakteristik terhadap gugus karbonil.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar