Acetophenon
Apa itu
Acetophenon? Acetophenon merupakan nama lain dari adalah keton metil phenyl. Acetophenon memiliki rumus Kimia : C6H5COCH4
dengan bentuk larutan.
Acetophenon memiliki beberapa identifikasi
bahaya diantaranya
adalah bersifat iritan pada mata dan kulit jika terhirup. Berikut ini beberapa cara penanganan jika terkena kontak langsung oleh
Acetophenon :
Jika terkena mata maka lepaslah lensa kontak dan
segera mungkin dibasuh dengan air selama 15 menit dan biarkan mata tetap
terbuka juga hubungi segera pihak medis.
Jika terkena kulit maka basuh dengan air dan sabun
desinfektan jika perlu.Lalu pakaian dan sepatu segera dibersihkan atau dicuci
sebelum digunakan kembali.
Jika terhirup maka dibawa ketempat yang sejuk,namun
jika tidak bernafas maka beri nafas buatan..
Zat ini sifatnya mudah
terbakar yang menghasilkan gas karbon monoksida dan karbon dioksida. Kebakaran
dipicu oleh api,panas atau zat yang mudah teroksidasi.
Jika zat ini tumpah maka bilas
dengan air dan gunakan zat yang mudah menyerap seperti kain pel atau pasir.
Zat ini haus dijauhkan dari
panas dan cahaya matahari disimpan ditempat yang sejuk serta jauhkan dari
api.Dalam memakasi alat ini gunakanlah peralatan keamanan laboratorium seperti
goggles,sarung tangan dan pakaian lab.
Acide L (+)-tartrique
|
|
|
|
Rumus
molekul
|
C 4 H 6 O 6 (rumus
dasar)
HO 2 CCH (OH) CH (OH) CO 2 H(rumus Struktural) |
Massa molar
|
150,087 g / mol
|
Penampilan
|
bubuk putih
|
Kepadatan
|
1.79 g / mL (H 2 O)
|
Titik
lebur
|
171-174 ° C ( L atau D -tartrat, murni)
206 ° C ( DL , rasemat) 165-166 ° C ("meso-anhidrat") 146-148 ° C ( meso-hidro ) |
Kelarutan dalamair
|
133 g/100ml (20 ° C)
|
Keasaman (p Ka )
|
L (+) 25 ° C:
pK a1 = 2.95 pK a2 = 4,25 meso 25 ° C: pK a1 = 3.22 pK a2 = 4.85 |
Bahaya
|
|
Klasifikasi
EU
|
Iritan ( Xi )
|
Frasa
R
|
R36
|
Dari table di atas kita
dapat mengetahui beberapa sifat fisika dan sifat kimia dari Acide L
(+)-tartrique. Acide L (+)-tartrique
memiliki beberapa kegunaan dalam kehidupan sehari-hari di antaranya sebagai pemberi rasa asam pada
makanan, Sebagai agen ragi pada makanan apabila dicampurkan dengan baking soda
juga sebagai antioksidan. Selain memiliki beberapa manfaat,Tartaric acid memiliki beberapa kekurangan yang bersifat membahayakan
yaitu sebagai otot racun , yang bekerja dengan
menghambat produksi asam malat , dan dalam dosis tinggi menyebabkan kelumpuhan dan
kematian.
Alum
Alum bersifat spesifik senyawa kimia dan
kelas senyawa kimia. Senyawa
spesifik adalah terhidrasi kalium aluminiumsulfat ( tawas kalium )
dengan memiliki rumus molekul K2(SO4)
· Al2(SO4)3 ·24H2O
atau KAl (SO4)2·12H2O.
Lebih luas, alum adalah garam-garam sulfat ganda, dengan rumus AM (SO4)2 · 12H2O ,
dimana A adalah monovalen kation seperti kalium atau amonium dan
M adalah trivalen ion
logam seperti aluminium atau krom (III).
Alum berguna untuk berbagai proses
industry, larut dalam air,
memiliki rasa manis, bereaksi asam untuk lakmus, dan mengkristal dalam
rutin oktahedra . Ketika dipanaskan mereka mencairkan,
dan jika pemanasan dilanjutkan, dengan air kristal didorong
off, buih garam dan membengkak, dan akhirnya bubuk amorf tetap.
Kelarutan
berbagai alum dalam air sangat bervariasi, natrium tawas yang mudah larut dalam
air, sedangkan cesium dan rubidium alum hanya sedikit larut. Berbagai kelarutan ditunjukkan dalam
tabel berikut.
Pada suhu T , 100 bagian air melarutkan:
T
|
Ammonium alum
|
Potassium alum
|
Rubidium alum
|
Cesium alum
|
0 ° C
|
2.62
|
3.90
|
0.71
|
0.19
|
10 ° C
|
4.50
|
9.52
|
1.09
|
0.29
|
50 ° C
|
15,9
|
44.11
|
4.98
|
1,235
|
80 ° C
|
35.20
|
134,47
|
21.60
|
5.29
|
100 ° C
|
70.83
|
357,48
|
|
|
Alumunium
Aluminium adalah logam yang berwaarna putih perak dan
tergolong ringan yang mempunyai massa jenis 2,7 gr cm –3.
Pengolahan
AlumininumAluminium dibuat menurut proses Hall-heroult yang ditemukan oleh Charles M. Hall di Amerika Serikat dan Paul Heroult tahun 1886. Pengolahan aluminium dan bauksit meliputi 2 tahap :
1. Pemurnian bauksit untuk meperoleh alumina murni.
2. Peleburan / reduksi alumina dangan elektrolisis
Pemurnian bauksit melalui cara :
a. Ba direaksikan dengana NaOH(q) . Aluminium oksida akan larut membentuk NaCl(OH)4.
b. Larutan disaring lalu filtrat yang mengandung NaAl(OH)4 diasamkan dengan mengalirkan gas CO2 Al mengendap sebagai Al(OH)3
c. Al(OH)3 disaring lalu dikeringkan dan dipanaskan sehingga diperoleh Al2O3 tak berair. Bijih –bijih Aluminium yang utama antara lain:
- bauksit
- mika
- tanah liat
Peleburan Alumina
Peleburan ini menggunakan sel elektrolisis yang terdiri atas wadah dari besi berlapis grafit yang sekaligus berfungsi sebagai katode (-) sedang anode (+) adalah grafit. Campuran Al2O3 dengan kriolit dan AlF3 dipanaskan hingga mencair dan pada suhu 950 C kemudian dielektrolisis . Al yang terbentuk berupa zat cair dan terkumpul di dasar wadah lalu dikeluarkan secara periodik ke dalam cetakan untuk mendapat aluminium batangan (ingot). Anode grafit terus menerus dihabiskan karena bereaksi dengan O2 sehingga harus diganti dari waktu ke waktu. Untuk mendapat 1 Kg Al dihabiskan 0,44 anode grafit. 2Al2O3 +3C 4Al + 3CO2
Penggunaan Aluminium
Beberapa penggunaan aluminium antara lain:
1. Sektor industri otomotif, untuk membuat bak truk dan komponen kendaraan bermotor.
2. untuk membuat badan pesawat terbang.
3. Sektor pembangunan perumahan;untuk kusen pintu dan jendela.
4. Sektor industri makanan ,untuk kemasan berbagai jenis produk.
5. Sektor lain, misal untuk kabel listrik, perabotan rumah tangga dan barang kerajinan.
6. Membuat termit, yaitu campuran serbuk aluminium dengan serbuk besi (III) oksida, digunakan untuk mengelas baja ditempat, misalnya untuk menyambung rel kereta api. Beberapa senyawa Aluminium juga banyak penggunaannya, antara lain:
Tawas mempunyai rumus kimia KSO4.AL2.(SO4)3.24H2O. Tawas digunakan untuk menjernihkan air pada pengolahan air minum.
2. Alumina (Al2O3)
Alumin dibedakan atas alfa0allumina dan gamma-allumina. Gamma-alumina diperoleh dari pemanasan Al(OH)3 di bawah 4500C. Gamma-alumina digunakan untuk pembuatan aluminium, untuk pasta gigi, dan industri keramik serta industri gelas. Alfa-allumina diperoleh dari pemanasan Al(OH)3 pada suhu diatas 10000C. Alfa-allumina terdapat sebagai korundum di alam yang digunakan untuk amplas atau grinda. Batu mulia, seperti rubi, safir, ametis, dan topaz merupakan alfa-allumina yang mengandung senyawa unsur logam transisi yang memberi warna pada batu tersebut. Warna-warna rubi antara lain:
- Rubi berwarna merah karena mengandung senyawa kromium (III)
- Safir berwarna biru karena mengandung senyawa besi(II), besi(III) dan titan(IV)
- Ametis berwarna violet karena mengandung senyawa kromium (III) dan titan (IV)
- Topaz berwarna kuning karena mengandung besi (III)
Ammonium Klorium 25%
Ammonium Klorium merupakan bahan kimia yang cukup
berbahaya diantaranya adalah dapat
menyebabkan luka bakar, dapat menyebabkan iritasi pada mata, saluran
pernapasan, dan kulit, dapat menyebabkan resiko yang tidak terpulihkan, berbahaya
jika terhirup dan bersentuhan langsung dengan kulit, berisiko menimbulkan
ledakan,dapat menimbulkan kanker, dapat menyebabkan kerusakan gen, sangat
beracun untuk organism air, Resiko utama dan sasaran organBahaya utama terhadap kesehatan: Menyebabkan iritasi mata, kulit,
dansaluran pernafasan. Oleh karena itu, perlu diperhatikan cara penyimpanan
dari ammonium klorium ini. Berikut ini adalah ulasan mengenai cara
penyimpanannya:
Simpan dalam wadah tertutup rapat
Simpan di tempat yang sejuk,
kering, dan berventilasi baik
Hindari dari kerusakan fisik
Hindari dari bahan tak
tercampurkan
Perhatikan semua peringatan dan
pencegahan yang tertera pada produk
Jika terjadi tumpahan atau kebocoran gunakan vacuum atau sapulah tumpahan bahan, lalu
tempatkan dalam wadah yang sesuai untuk pembuangan.
Ammonium sulfat
Ammonium
sulfat? Bahan kimia seperti apakah dia? Berikut ini kami akan menjelaskan
beberapa sifat fisika dan sifat kimia dari ammounium sulfat yaitu berbentuk kristal
atau granula padat tidak berwarna hingga putih; Sedikit berbau amonia; Rumus
molekul (NH4)2SO4; Berat molekul 132,14; Titik didih 330oC pada 760 mmHg; Titik
lebur 235-280 oC, 508-553 oK, 455-536 F(terdekomposisi); Kerapatan 1,77 pada
50oC (122F); Kelarutan dalam air 70,6 g/100 mL (0oC), 74,4 g/100 mL (20oC),
103,8 g/100 mL (100oC); Tidak larut dalam alkohol, aseton, dan amonia.
Xi
= Iritan
Xn
= Berbahaya
R
10 = Mudah menyala
R
22 = Berbahaya jika tertelan
R
36/37/38 = Iritasi pada mata, sistem pernafasan dan kulit
S
26 = Jika mengenai mata, bilas segera dengan sejumlah besar air dan cari
pertolongan medis
S
37/39 = Pakai/kenakan sarung tangan dan pelindung mata/wajah/ yang baik.
Kami
juga akan menjelaskan manfaat dari ammonium sulfat yaitu: Dapat digunakan
sebagai pupuk; untuk pengolahan air; desinfektan; bahan baku industry kimia,
industri tekstil, industri farmasi, industri kulit; reagen di laboratorium; untuk
pembuatan sutra; galvanisasi besi; dapat juga digunakan pada fraksinasi
protein; selain itu ammonium sulfat dapat dipakai sebagai campuran pembeku.
Bahaya
utama terhadap kesehatan: Menyebabkan
iritasi mata, kulit, dan
saluran
pernafasan.
Organ
sasaran: Sistem
pernafasan, mata, kulit.
Stabilitas
: Stabil pada
tekanan dan suhu normal
Dijaga
pada suhu di bawah 513oC (955F)
Cara
penyimpanan ammonium sulfat:
Simpan dalam wadah tertutup rapat
Simpan di tempat yang sejuk,
kering, dan berventilasi baik
Hindari dari kerusakan fisik
Hindari dari bahan tak tercampurkan
Wadah bahan ini kemungkinan
berbahaya ketika dikosongkan karena
adanya
residu produk (debu, padatan)
Perhatikan semua peringatan dan
pencegahan yang tertera pada produk
Jika terjadi ketumpahan atau kebocoran gunakan vacuum atau sapulah tumpahan bahan, lalu
tempatkan dalam wadah yang sesuai untuk pembuangan. Hindarkan kondisi yang
memicu terbentuknya debu. Sediakan ventilasi. Hindarkan terjadinya pencemaran
lingkungan.
Amonium asetat
Amonium asetat adalah senyawa kimia dengan rumus NH 4
C 2 H 3 O 2 (atau C 2 H 4
O 2. NH 3 atau C 2 H 7 NO 2). Ini adalah putih solid dan dapat
diturunkan dari reaksi amonia dan asam asetat
Penggunaan dan sifat khas
Sebagai garam dari asam lemah dan basa lemah, amonium asetat
memiliki sejumlah sifat khas. - NH 4 C 2
H 3 O 2 kadang-kadang digunakan sebagai agen
de-icing biodegradable.
- Hal ini sering digunakan
dengan asam
asetat
untuk membuat larutan
buffer ,
salah satu yang dapat termal dipecah untuk produk non-ionik
- Amonium asetat berguna
sebagai katalis dalam kondensasi
Knoevenagel
dan sebagai sumber amonia dalam reaksi
Borch
dalam sintesis
organik .
- Ini adalah contoh yang
relatif tidak biasa dari garam yang meleleh pada suhu rendah.
- Dapat digunakan dengan
air suling untuk membuat protein pencetus reagen.
- Sering digunakan sebagai
penyangga air untuk ESI spektrometri
massa
dari protein dan molekul lainnya.
- Berguna dalam dialisis sebagai bagian dari protein
pemurnian
langkah untuk menghilangkan kontaminan melalui difusi.
Alumunium Sulfat 18
Hydrat
Aluminium sulfat,hidrat (ACS & FCC)
Rumus Kimia : Al2(SO4)3.(14-18)H2O
Karakteristik : berbentuk padat,bau,rasanya
manis,berwarna putih,mudah larut dalam air panas tapi tidak larut dalam
alkohol.
Identifikasibahaya
:bersifat iritan jika terkena kulit,mata,dan terhirup serta sedikit berbahaya jika
tertelan. Zat ini juga toxic bagi system reproduksi,membrane yang berlendir,kulit,mata
dan paparan dalam intensitas tinggi serta lama dapat merusak organ dalam.
Pertolongan pertama :
Jika terkena
mata maka segera mungkin lensa kontak dilepaskan dan basuh mata dengan air selama 15 menit
daengan air dingin lebih baik.
Terkena kulit maka segera mungkin dibasuh dengan
air,pakaian yang terkena segera dicuci sebelum digunakan serta sepatu juga.Jika
parah maka basuh dengan sabun desinfektan
Zat ini sifatnya tidak mudah terbakar dan juga tidak
mudah meledak namun dalam pemakaiannya harus tetap hati-hati.
Zat ini jika terjadi tumpahan yang kecil maka bersihkan
dengan zat padat yang mudah menyerap seperti alat pel atau pasir dan bersihkan
tempat tumpahan dengan air.
Zat ini tidak boleh ditelan,tidak boleh dihirup
debunya,dan gunakan perlengkapan keamanan laboratorium seperti masker dan
sarung tangan.Jauhkan zat ini dari agen poengoksidasi disimpan dalam botol kaca
dengan rapat dan jauhkan dari sinar matahari.
Alumunium Hydroxid
|
|
Rumus molekul
|
Al (OH) 3
|
Massa molar
|
78.00 g / mol
|
Penampilan
|
Putih amorf bubuk, ketat
|
Kepadatan
|
2.42 g / cm ³, padat
|
Titik lebur
|
300
° C, 573 K, 572 ° F
|
Kelarutan dalam air
|
0,0001 g/100 mL (20 ° C)
|
Produk kelarutan ,K sp
|
3 × 10 -34 [ 1 ]
|
Kelarutan
|
larut dalam asam , alkali , HCl , H2 SO 4
|
Keasaman (p K a)
|
> 7
|
Std entalpi
pembentukan Δ fH |
-1277 KJ · mol -1 [ 2 ]
|
Klasifikasi EU
|
Iritasi ( I )
Xi
|
Frasa R
|
R36 R37 R38
|
S-phrases
|
S26 S36
|
Dari table
di atas kita telah dapat mengetahui beberapa sifat fisika dan sifat kimia dari
alumunium hidroksida, selain sifatnya kami juga akan membahas beberapa kegunaan
dari alumunium hidroksida di antaranya:
Ø Sebagai filler tahan api untuk
aplikasi polimer dalam cara yang mirip dengan magnesium hidroksida dan campuran dari huntite danhydromagnesite.
Ø sebagai penekan asap dalam berbagai
polimer, terutama di poliester, akrilik, etilena vinil asetat, epoksi, PVC dan
karet.
Ø sebagai antasida dengan nama seperti Alu-Cap,
Aludrox atau Pepsamar.
Ø Dalam
pasta gigi aluminium hidroksida digunakan sebagai polishing dan agen pembersih.
Ø Sebagai
penambah vaksin inaktif.
Selain
kegunaannya, berikut merupakan bahaya dari alumunium hidroksida:
Di
tahun 60-an dan 70-an itu berspekulasi bahwa aluminium berhubungan dengan
berbagai gangguan neurologis termasuk penyakit Alzheimer . Sejak
itu, beberapa epidemiologi penelitian tidak menemukan hubungan
antara paparan aluminium dan neurologis gangguan. Patologis kegigihan aluminium
hidroksida digunakan dalam beberapa vaksin juga telah dikaitkan dengan macrophagic myofasciitis, penyakit otot yang langka.
Alumunium kalium sulfat-Dodecahydrat
Rumus kimia : KAl(SO4)
12 H2O, AlKO8S2 12 H2O
Merupakan bahan yang
berbahaya menurut undang-undang Uni Eropa
Synonyms
|
Potassium
aluminium sulfate, Alum potassium, Potassium alum
|
Rumus
kimia
|
AlKO8S2
* 12 H2O
|
Formulasi
kimia
|
KAl(SO4)2
* 12 H2O
|
Kode
HS
|
2833
30 00
|
Nomor
EC
|
233-141-3
|
Massa
molar
|
474.39 g/mol
|
Nomor
CAS
|
7784-24-9
|
Data kimia dan fisika :
|
|
Kelarutan
di dalam air
|
139 g/l
(20 °C)
|
Titik
leleh
|
92.5 °C
|
Massa
molar
|
474.39 g/mol
|
Densitas
|
1.75 g/cm3
(20 °C)
|
Bulk
density
|
900 kg/m3
|
Angka
pH
|
3.0 - 3.5
(100 g/l, H2O, 20 °C)
|
Tawas Kalium, kalium tawas, tawas, atau kalium
aluminium sulfat adalah senyawa kimia : yang kalium ganda sulfat dari aluminium . Rumus
kimia adalah KAl (SO 4) 2 dan umumnya ditemukan dalam Surat dodekahidrat bentuk sebagai KAl (SO 4) 2 .12 (H 2
O). Alum adalah nama umum untuk ini senyawa kimia , mengingat nomenklatur kalium aluminium sulfat dodekahidrat. Hal ini umumnya digunakan dalam pemurnian air , kulit penyamakan, pencelupan, tahan api tekstil , dan baking powder . Ia
juga memiliki kegunaan kosmetik sebagai deodoran, sebagai pengobatan aftershave
dan sebagai obat penahan darah untuk pendarahan kecil dari cukur.
Tawas kalium mengkristal dalam rutin oktahedra dengan sudut rata, dan sangat larut dalam air. Solusinya memerah lakmus dan merupakan zat . Ketika dipanaskan
sampai hampir panas merah itu memberikan berpori, massa gembur yang dikenal
sebagai "tawas dibakar." Ini sekering
pada 92 ° C (198 ° F) di sendiri air kristal . "Netral
tawas" diperoleh dengan penambahan sebanyak natrium karbonat ke dalam larutan tawas sebagai akan mulai
menyebabkan pemisahan alumina.
Penggunaan:
dalam penyamakan
kulit untuk mempersiapkan hide
sebagai mordan untuk pewarna
dalam klarifikasi
cairan keruh, termasuk perawatan pasca-badai danau untuk kontaminan endapan
sebagai penghambat
api di tekstil produk
(Historis) sebagai
pengeras untuk emulsi fotografi (film dan kertas), biasanya sebagai bagian dari
fixer . Alternatif modern
lebih unggul. sebagai zat / obat penahan darah dan antiseptik .
- sebagai alami deodoran dengan menghambat
pertumbuhan bakteri yang bertanggung jawab
untuk bau badan .
- setelah bercukur untuk
mempersiapkan kulit
- untuk mengurangi
pendarahan di luka ringan dan lecet, mimisan , dan wasir .
makasih ka yaqin infonya :)
BalasHapus